Selasa, 29 Juli 2014

Penantian Tak Sia-Sia - Bag 2

Sekitar pertengahan Agustus, ketka saya sedang meeting dengan seorang client, tiba tiba dia menanyakan tentang anak kepada kami. Saya menjawab Tuhan belum memberikannya kepada kami. Ajaibnya client saya it tiba - tiba berkata : " Kenapa kalian tidak minta di doakan oleh romo H, dia sering mendokan orang yang seoerti kalian, dan berhasil. Cobalah bertemu beliau!". Mendengar perkataan client saya, kami terkejut sekali dan memastikan romo yang dimaksud itu. Ternyata romo itu adalah romo yang cukup dekat dengan kami, dan kami sering bertemu beliau.



Dengan semangat kami mau bertanya dengan beliau tapi.... kembali karena kesibukan akhirnya lupa, padahal setelah kejadian itu kami bertemu beliau. Akhirnya masuk tahun ke 7 pernikahan kami ini. karena tidak ada kejelasan kami mulai menghentikan satu per satu terapi kami, dan kami hanya bisa pasrah dan berdoa, kepada Tuhan dan Bunda Maria.

Sekitar bulan Maret 2012 Komunitas tempat kami bertumbuh mengadakan suatu seminar. kebetulan hamba Tuhannya itu adalah teman kuliah saya yang sudah lama sekali kami tidak pernah berjumpa dengannya. Ketika dia sedang di mimbar membawakan firman Tuhan, tiba - tiba baliau bertanya sesuatu ke saya yang saat itu saya sedang duduk di baris paling depan "Boleh tidak kalau saya menjadikan kalian sebagai contoh?". Saya jawab " Boleh?".

Setelah minta ijin saya dia mengatakan demikian "Bapak dan Ibu sekalian, pernahkah kita berkumpul berdoa dalam suatu kelompok, dan berusaha untuk mendokana 1 topik saja? misalkan mengapa sampai saat ini Tuhan belum mengaruniakan seorang anak kepada saudara ini ( dia menunjuk ke saya )? dan tan coba mendengarkan benar benar apa jawaban Tuhan, kemudian saling mengkonfirmasi.". Mendengar pernyataan itu kami terkejut, dan kemudian setelah selesai acara kami menanyakan kepada beliau tentang hal itu.

Teman saya itu menjawab demikian " Ini perlu saya jelaskan, tetapi kita harus cari waktu yang tepat untuk bertemu.". sejak saat itu kami sering berkomunikasi, dan car waktu untuk bertemu. tetapi luar biasa sekali karena dia hamba Tuhan yang setia, jadwalnya susah sekali cocok dengan kami. 2 Bulan kami berusaha cari waktu tapi tidak ketemu. akhirnya tiba waktunya komunitas kami mengadakan retret.

Sebelum pelayanan biasanya kami berdua minta sakramen pengampunan dosa, dan kami bertemu dengan romo H. kami sudah terbiasa dengan sang romo, yang sudah kami anggap sebagai pembimbing rohani kami. Tiba tiba setelah pengakuan istri saya keluar ruangan sambil berlari menghampiri saya, yang saat itu sedang duduk diruan tamu menunggu. Dengan semangat istri saya mengatakan " Romonya, mau membantu mendoakan kita tentang masalah kita punya keturunan. Tapi dia minta waktu untuk kami sediakan agar kami bisa konsultasi.". Puji Tuhan kami berdua langsung buat janji dengan beliau.

Akhirnya tiba waktunya kami bertemu beliau. setelah konsultasi dan Romo itu mendoakan kami, kami pulang dengan sukacita. Sejak saat itu intensitas kami berkomunikasi semakin meningkat. Romo itu selalu menanyakan hasilnya gimana? saat kami bilang belum, dia mendoakan kami kembali, dan selalu menguatkan kami.

Tentang hal ketemu dengan sahabat saya itu kami sudah pasrah dan serahkan kepada Tuhan, karena kami sudah berusaha mencari waktu tapi tidak ketemu. akhirnya 1 bulan setelah saya konsultasi dengan Romo, tiba - tiba sahabat saya menelepon saya dan berkata " Hari selasa besok sy ada waktu, kalian bisa ga?". Dengan semangat saya jawab Ok.

Tiba saat kami bertemu dengan beliau. Setelah bercakap cakap membahas hal hal lain, waktu mau masuk ke topik utamanya, beliau bertanya " Sudah berapa lama sih kalian menikah?". Kami berkata " Sudah 7 tahun." mendengar jawaban kami teman saya itu terkejut sambil berkata "Oooo, ternyata Tuhan tidak bohong sama saya.". Mendengar jawaban itu kembali kami berdua yang terkejut. kami bertanya " Memangnya Hikmat Tuhan apa yang disampaikan ke kamu untuk kami?"

Bersambung ....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar