Senin, 04 Agustus 2014

Penantian Tak Sia-Sia - Bag 3 - Akhir

Akhirnya beliau menceritakan kejadian saat kami pesta pernikahan, diahadir saat kami pesta pernikahan. Tiba - tiba dia mendengar Tuhan berbicara kepadanya " Saya akan mulai memberikan mereka keturunan di tahun ke 8.". mendengar hal itu kami terkejut. karena posisi kami saat itu masih ada di pertengahan tahun ke 7 pernikahan kami. Selain itu kami juga membayangkan tahun ke 8 adalah tahun kami sibuk luar biasa, karena adik kami mau menikah. kami dari pihak wanitanya pasti persiapannya lebih rumit.

Tapi teman saya berkata mari kita doa saja dan minta sama Tuhan. setelah bertemu itu teman saya juga sempat datang ke rumah kami untuk pujian penyembahan dan mendoakan kami beberapa kali. Sampai akhirnya tiba tahun ke 8.



Kami sudah pasrah dan tidak sempat memikirkan khusus hal itu karena kami sibuk untuk persiapan pesta yang direncanakan bulan Juli. 1 bulan sesudah pesta pernikahan itu, tiba tiba waktu kami dalam perjalanan pergi, istri saya mengatakan " Kok saya telat lagi ya.".  saya tanyakan ke dia " sudah berapa lama ?". dia menjawab sudah 10 hari.". Saya jawab dengan santai " Oooo. ya udah, mungkin karena kemarin kecapaian waktu tersiapan pernikahan itu. Ga papa, kalo misalkan sudah telat 1 bulan baru kita tes ya.".

Hal ini sy katakan karena selama 6 tahun awal pernikahan kami sudah terbiasa dengan hal itu, dan sudah tidak terhitung banyaknya tespack yang sudah kami buang untuk hal itu. Mulai dari tespack yang murah sampai yang mahal sudah kami coba. jadi seolah olah hal itu biasa aja. Padahal kami lupa, kalau 1 tahun terkahir sejak Romo itu mendoakan kami, istri saya sudah tidak pernah sekalipun terlambat datang bulan. Terus saya lanjut berkata " yuk, kita doakan doa mujarab yang selalu kita doakan setiap kali menghadapi hal ini.". Bunyi doanya " Tuhan kalau istri saya belum hamil tolong supaya dia bisa segera datang bulan.". Biasanya setelah berdoa itu besok atau lusanya selalu istri saya datang bulan.

Kami mendoakan hal itu, tapi 2 hari kemudian masih belum juga. Kami mengulani mendoakan hal itu lagi, dan alhasil 2 hari kemudian masih belum juga, dan kami mendoakan hal itu sekali lagi untuk yang ketiga kalinya. Hasilnya 4 hari kemudian belum ada hasil juga. akhirnya tiba hari kamis, bulan Agustus akhir, istri saya berkata " Aku ga enak badan, besok kamu tlg beliin tespack deh.". padahal baru terlambat 20 hari, melihat kondisi istri saya yang ga enak badan saya hari Jumat pagi beli tespack.

Setibanya di apotik saya langsung bertemu penjualnya dan bertanya tentang tespack. kemudian penjualnya mengeluarkan tespack yang saya minta. Ketika saya memegang tespack itu tiba - tiba saya mendngar suara orang bicara di telinga saya dengan jelas " Ini adalah tespack terakhir yang kamu beli untuk anak pertama kamu.".  Saya kaget dengar suara itu, saya lihat kiri kanan tidak ada orang di sekitar saya selain penjual itu. Lalu saya minta konfirmasi pertama, saya doa dalam hati, apakah Tuhan sedang berbicara dengan saya?" tapi tak ada jawaban apapun. Hati saya bingung dan bimbang.

Lalu saya tanyakan ke penjualnya apakah ada alat tes kesuburan? Dia mengeluarkan tes kesuburan itu. dan ketika saya pegang alat tes itu tiba - tiba suara yang sama terdengar di telinga saya: " Kenapa kamu tidak percaya kepadaKu?". mendengar hal itu saya shock dan saya taruh ke dua tespack itu di etalase apotiknya, kemudian saya memejamkan mata dan berdoa "Tuhan saya harus bagaimana?" saya tunggu - tunggu tidak ada jawaban apapun. Akhirnya  saya putuskan saya beli tespack yang terbaik. Setelah keputusan itu hati saya langsung merasakan Damai luar biasa dan sukacita sekali.

Tiba hari Sabtu pagi. hari dimana saat itu kami menyiapkan hasil terburuk untuk tesnya, agar kami tidak kecewa. Setelah buang air kecil, istri saya bilang saya saja yang mengetes, karena dia takut lihat hasilnya. Maklum karena 6 tahun kami alami banyak kekecewaan untuk hal itu. Akhirnya saya yang tes.

Ketika alat tes itu saya masukkan, saya bingung kenapa kok lama tidak merambat keatas terus airnya. Tiba - tiba dari arah kamar tidur istri saya berteriak " Jangan lama lama, nanti rusak." kalau terlalu lama mencelupnya rusak hasilnya katanya. mendengar hal itu saya kaget spontan saya taruh tespacknya diatas gelas tempat kami menampung urin tersebut.

kami melihat airnya mulai merambat, dan baru terlihat 1 garis merah. Beberapa detik kemudian baru saya melihat garis ke duanya. Ketika lihat hal itu saya tidak langsung yakin kalau istri saya hamil. saya ambil pembungkus tespacknya yang sudah saya buang ke tongsampah utnuk melihat posisi garisnya. Sampai saya ukur posisinya. Saya rasa salah ini. Lalu istri saya kembali teriak : "Gimana hasilnya? tepacknya rusak ya soalnya kamu kelamaan mencelupkannya sih". dengan wajah bengong antar percaya dan tidak, saya teriak ke istri saya " Kamu kesini saja lihat sendiri.".

Lalu istri saya datang ke tempat saya, dan ketika dia melihat hasilnya dia berteriak kencang " HAHHHH!!!!". Spontan saya berlari keruag tengah kerja, disitu ada salib besar, saya tersungkur di bawah kaki Tuhan dan bersujud, berterimakasih sebesar besarnya kepada Tuhan, sambil menitikkan air mata, setelah itu saya bangun dan menghapiri istri saya lalu saya peluk dia erat erat, sementara istri saya masih bengong melihat hasilnya.

Setelah itu saya telp mama saya, dan beliau menyarankan untuk langsung ke dokter saja tidak usah ke lab. biar tahu hasilnya. Akhirnya saya langsung ke dokter. sampai disana dokternya melakukan USG. Dokter tersebut memberikan jawaban yang sangat menggantung : " Kantongnya ada tapi belum bisa diukur karena masih dibawah 4 minggu, dan belum tentu berkembang, jadi tunggu ya 2 minggu lagi.".

Ditengah ketidak pastian itu kami pasrah total. Sambil minum obat yang dokter berikan kami harus menunggu lagi. Karena  bimbang terus, akhirnya 1 minggu kemudian kami cek ke dokter lain yang kami dapatkan reverensinya dari teman kami. Setelah tegang kam menunggu antrian, akhirnya kami masuk ruangan dokter dan setelah konsultasi sebentar, dokter langsung melakukan USG. Selama USG dokternya akhirnya memberikan selamat kepada kami atas kehamilannya, dan usia janin ternyata dari hasil USG itu sudah 7 minggu.

Puji Tuhan semua berjalan dengan, baik setelah kami berpasrah total kepada Tuhan. Pasrah = Lakukan semua hal yang bisa sebaik baiknya tanpa memperdulikan dan memikirkan hasilnya. Kami percaya Tuhan Hidup kalau Tuhan bisa melakukannya buat kami, maka kami yakin Tuhan pasti bisa melakukannya juga buat anda semua. Ingat " Mujizat Tetap Ada" sampai sekarang. Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar