Kisah ini berawal di tahun 1998 adalah tahun dimana bukan
hanya bangsa Indonesia yang mengalami krisis moneter, tetapi keluarga bpk Sam
dan Ibu Bonita juga menghadapi kendala yang besar. Disaat semua serba kesulitan
secar mengejutkan Bpk. Sam yang sebenarnya belum saatnya pensiun, terpaksa
menghadapi kenyataan pahit beliau harus menerima PHK dari perusahaannya. Karena
kantor tempat dia bekerja sedang menghadapi kendala keuangan yang besar.
Setelah berat menerima surat PHK itu, dia membayangkan bagaimana
kehidupan istri dan anaknya yang saat itu masih duduk di bangku kuliah. Bpk. Sam adalah seorang yang aktif sekali
dalam pelayanan Gereja, harus menerima kenyataan itu. Banyak orang yang
akhirnya mengetahui hal itu dan benyak pula dari mereka yang mempertanyakan
dimana Tuhan yang selama ini dia layani dengan rajin di gereja. Seolah olah
Tuhan tutup mata atas kejadian pilu itu.
Tetapi dengan iman yang besar bpk. Sam tetap rajin melayani
di Gereja, bersama istri. Hari berlalu dan sepertinya tidak ada jalan keluar.
Semakin lama sekain mengerikan, karena dia harus menghadapi lilitan hutang yang
besar dalam hidupnya. Semakin hari ibu
Bonita semakin stress.
Sampai suatu hat dia pulang dari Gereja, karena melamun
sepanjang perjalanan dia berjalan kaki pulang kerumahnya. Alhasil dia salah
masuk pekarangan rumah orang. Setelah ditengah tengah halaman rumah orang, dia
tersadar, karena dia diteriakin oleh satpam rumah tersebut. Sambil berbalik
arah untuk keluar dia minta maaf kepada satpam rumah itu.
Tiba-tiba sang pemilik rumah melihat kejadian itu dari
jendela rumahnya dilantai 2, langsung berlari turun kebawah memerintahkan
satpamnya untuk membawa ibu Bonita itu masuk kedalam rumahnya. Dengan wajah
kusut tidak karuan si ibu Bonita masuk kerumah itu dan duduk diruang tamu
menunggu pemilik rumahnya turun.
Tidak lama kemudian muncul seorang wanita yang ternyata dia
pemilik rumah itu. Si ibu bonita akhirnya meminta maaf atas kejadian dia salah
masuk rumah itu, dan dia mohon pamit untuk meniggalkan rumah itu kembali.
Tetapi si pemilik rumah bertanya kepada dia kenapa dia bias mengalami hal itu.
Akhirnya si ibu Bonita itu menceritakan semua kendala yang dihadapi oleh
keluarganya.
Dia terlilit hutang, anaknya masih kuliah, suaminya kena
PHK, dan masih banyak masalah yang si ibu Bonita itu ceritakan sambil menangis.
Tiba-tiba wanita pemilik rumah itu bercerita kepada ibu Bonita itu, bahwa dia
sudah beberapa minggu terakhir ini berdoa dan bertanya kepada Tuhan, kemana dia
bias memberikan uangnya lagi untuk membantu orang.
Ketika dia melihat ibu Bonita itu, dia berdoa sejenak kepada
Tuhan apakah dia orang yang Tuhan kirim untuk saya bantu? Tanya ibu itu kdalam
doanya. Setelah mendengar penjelasan ibu Bonita, maka tergeraklah hati sang
wanita itu, dia langsung berkata “memang hutang ibu berapa banyak?”. Karena
malu dia tidak menjawab. Akhirnya wanita ini terus mendesak, dank arena didesak
terus oleh pemilik rumah itu, akhirnya ibu Bonita berkata ada sekia ratus juta
rupiah.”. Hal itu karena dia sedang menicil KPR untuk rumahnya.
Sejenak wanita pemilik rumah mewah itu bergerak kekamar dia.
Tak lama kemudian dia mengeluarkan sebuah cek dengan nilai melebihi hutang yang
ibu itu perluakan. Dia berkata kepada ibu bonita itu “ini semua untuk melunasi
hutangmu. Sekalian juga untuk membantu kamu hidup”. Antara percaya dan tidak
dia menerima cek itu. Setelah itu dia langsung berterima kasih, dan beranjak
mau pulang dulu, tapi pemilik rumah itu ternyata bilang dia akan mengantar ibu
itu untuk pulang, supaya jangan salah masuk rumah orang lagi.
Puji Tuhan ternyata setelah kejadian itu, ibu Bonita
beberapa kali terus mendapat bantuan dari pemilik rumah mewah itu sampai dia
akhirnya bias membuka catering untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
Keluarga bpk. Sam kembali dalam kehidupan normalnya, dia semakin giat melayani
Tuhan karena bagi mereka Tuhanlah yang menyuruh ketemu dengan wanita pemilik
rumah mewah itu yang telah sangat banyak membantu keluargnya sampai mereka bias
hidup mandiri.
Bro & Sis sekaliang. Ingatlah bahwa pencobaan –
pencobaan yang kamu alami adalah pencobaan biasa yang tidak melebihi
kekuatanMu. Dan pada saat kamu dicobai, Tuhan telah menyediakan jalan keluarnya
bagimu. Jadi utamakan Tuhan dalam setiap langkah hidupmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar